Gambaran Dana yang Mengalir Selama Piala Presiden 2015


Persib Bandung juara Piala Presiden 2015.
Kusus hadiah untuk juara saja mencapai 3 miliar rupiah. (Foto: Naif/MSports)

Gelaran Piala Presiden 2015 sudah usai. Proyek yang dijalankan oleh Mahaka Sports and Entertainment itu terbilang sukses jika dilihat dari animo penonton, rating, dan share televisi, serta sponsorship yang terlibat di dalamnya. Tak mengherankan, mengingat sukses berhulu dari perputaran uang yang tak sedikit.

Di Piala Presiden 2015, jumlah uang yang mengalir, terutama dalam hal pengeluaran, memang tidak sedikit. Tengok saja sang juara, Persib, yang diguyur hadiah senilai 3 miliar rupiah, atau peringkat kedua Sriwijaya FC dengan total hadiah 2 miliar rupiah. Dari dua pengeluaran itu saja, sudah habis tak kurang dari 5 miliar rupiah!

Belum lagi tambahan pengeluaran untuk hadiah bagi tim peringkat ketiga, keempat, tim fair play, top skorer, pemain terbaik, dan sebagainya. Bentuk sukses lain bisa ditengok dari para petinggi yang hadir pada partai final di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Dari kepala negara hingga pejabat teras sekelas menteri dan gubernur.

Presiden Joko Widodo duduk manis di tribun kehormatan bersama para pejabat teras lain semisal Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat), Alex Noerdin (Gubernur Sumatera Selatan), Basuki Tjahaja Purnama (Gubernur DKI Jakarta), Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Imam Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olahraga), dan banyak lagi.

Lalu, apa saja uang yang berputar di Piala Presiden 2015. Situs Atur Duit sempat memberikan rincian biaya apa saja yang dikeluarkan Mahaka untuk Piala Presiden 2015. Pemilik Mahaka, Erick Thohir, sempat mengaku bahwa pihaknya menyiapkan dana sekitar Rp40 miliar untuk menyelenggarakan Piala Presiden. Ada juga kompensasi rating televisi, ditujukan untuk klub dengan rating tertinggi, mendapat sekitar Rp1,2–1,3 miliar. Terbukti dengan dana yang digelontorkan, sebanyak 16 klub ikut andil dalam kompetisi ini, 13 klub dari ISL (Indonesia Super League) dan 3 klub dari Divisi Utama.

HADIAH (Rp7,1 Miliar)

Hadiah bagi yang memenangi Piala Presiden disebut-sebut sebagai salah satuyang terbesar dala sejarah turnamen sepak bola di Indonesia. Mitra Kukar sebagai peringkat keempat saja dihadiahi uang senilai Rp500 juta, Arema Cronus sebagai juara ketiga dihadiahi Rp1 miliar, juara kedua Sriwijaya FC sebesar Rp2 miliar, sedangkan untuk Persib yang menjadi juara mendapat bayaran Rp3 miliar. Zulham Zamrun selaku top skorer diberikan penghargaan senilai Rp100 juta, juga Rp200 juta sebagai pemain terbaik. Sriwijaya FC mendapat tambahan usai ditunjuk sebagai tim fair play berupa uang senilai Rp300 juta.

PENDAPATAN KLUB (Rp14,8 Miliar)

Setiap klub yang mengikuti Piala Presiden diberikan uang masing-masing senilai Rp500 juta bagi yang mengikuti jalannya setiap pertandingan di babak penyisihan grup. Setiap tim juga mendapatkan biaya akomodasi dan transportasi sebesar Rp100 juta. Peserta babak 8-besar dihadiahi uang senilai Rp250 juta, jumlahs ama diperoleh saat menembus babak semifinal. Setiap klub yang lolos ke dalam fase 8 besar juga mendapatkan dana transportasi sebesar Rp100 juta, dan setiap klub tuan rumah grup mendapat Rp350 juta.

TIKET PERTANDINGAN (Rp7 miliar)

Perkiraan ini diambil dari harga tiket termurah kedua senilai dengan Rp100.000 dan dikalikan dengan jumlah tiket yang dijual pada final Piala Presiden, yaitu 70.000 lembar tiket. Jumlah tiket itu sesuai dengan anjuran dari Polda Metro Jaya yang tidak ingin menjual sesuai dengan daya tampung SUGBK, yakni 88.000 penonton. Ada empat kategori yang dijual untuk laga final, tribun atas dijual seharga Rp50 ribu, kategori II atau di belakang gawang Rp100 ribu. Kategori I (tribun timur) seharga Rp150 ribu, sedangkan VIP di tribun barat dijual Rp200 ribu.

PERANGKAT PERTANDINGAN (Rp375 juta)

Ada sekitar 150 orang yang bertindak sebagai pengadil lapangan, masing-masing berperan sebagai wasit dan asisten wasit. Seluruh kinerja wasit ini diberi penghargaan antara Rp2,5 juta–Rp3,5 juta per pertandingan. Diambil dari total nilai terkecil saja sudah terlihat bagaimana besarnya biaya yang dikeluarkan untuk para pengadil lapangan.

PENGAMANAN (Rp5 miliar)

Kabarnya, biaya keamanan satu partai big-match bisa menguras kantong klub hingga Rp130 juta, dengan skenario total personel keamanan mencapai 1.300 orang. Dengan asumsi tersebut, final Piala Presiden 2015 membutuhkan pengawalan sekitar 40.000 personel keamanan, dan budget yang harus dikeluarkan pihak terkait mendekati angka Rp5 miliar. Angka yang fantastis bagi sebuah turnamen sepak bola dalam negeri.

Tulisan ini dimuat di MSports.net pada Kamis (22/10/2015).

Leave a comment